Minggu, 29 April 2012

Cara Sederhana Uji Paving Block & Batako

Posted by NASIKUN 06.20, under | No comments

Paving Block dan Batako haruslah berkualitas baik dan tanpa ada retak yang terlihat. Suara nyaring terdengar ketika dua paving block diadu bersama-sama yang menunjukkan bahwa kekuatannya sudah cukup baik. Biasanya, paving block dan juga batako harus sesuai dengan ukuran dan bentuknya, dengan pinggiran yang lurus demikian juga permukaannya, sehingga pada saat dipasang tidak terlalu banyak menggunakan adukan semen. Paving block yang kurang baik biasanya karena proses curing yang kurang sempurna dan sebagai akibatnya mudah patah . Batako yang kurang baik biasanya dibuat dengan mutu semen yang jelek, pasir yang kotor, dan tidak dilakukan curing dengan baik.
 
Batako yang kurang baik terdapat retak, mudah patah, dan permukaannya berpasir. Paving Block yang tidak baik demikian juga dengan batako tidak keras dan tidak mempunyai daya tahan dan tidak mampu menahan beban yang berat.
 
a) Struktur
Paving Block dan batako ketika patah seharusnya mempunyai struktur yang homogen, padat dan bebas dari lubang, retak, celah, gelembung udara, gumpalan, kerikil dan batu dan partikel kapur, dll. Batako dapat saja terdapat kerikil kecil, batu, atau partikel kapur, tetapi harus merata keseluruh batako, tidak hanya terletak pada satu bagian batako.

b) Bentuk dan ukuran
Paving Block dan juga batako seharusnya berbentuk persegi panjang dengan pinggiran yang
lurus dan tajam. Semua paving block dan batako mempunyai ukuran yang sama dan tidak
rusak dibagian sudut atau tepinya.

c) Suara (hanya untuk paving block)
Kualitas paving blok bagus jika terdengar suara nyaring sewaktu dua paving blok diadu secara bersama-sama

d) Uji jatuh
Paving block dan batako seharusnya tidak patah ketika dijatuhkan pada tanah yang keras dari ketinggian sekitar 1 meter.

e) Uji gores
Paving block dengan proses curing yang baik memiliki permukaan yang cukup keras sehingga kuku tidak dapat menggoresnya. Demikian juga halnya dengan batako yang di curing
dengan benar.

UD RIZQINA

Posted by NASIKUN 06.09, under | No comments

RIZQINA adalah nama usaha dagang kami yang menyediakan :
  1. PAVING
  2. BATAKO
  3. BETON BUIS
  4. ROSTER
  5. TIANG
  6. dll
untuk harga kami berani bersaing dengan kualitas bagus.

Jumat, 27 April 2012

Faktor yang Mempengaruhi Mutu Beton Paving Block & Batako

Posted by NASIKUN 19.20, under | No comments

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kekuatan serta mutu beton dari Paving Block dan Batako. Kekuatan beton tergantung pada perbandingan adukan dan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Penggunaan yang berbeda membutuhkan kekuatan beton yang berbeda pula. Salah satu syarat utama dari produk Beton ( Paving block dan batako ) yang berkualitas yaitu Kekuatan Beton. Produk Beton haruslah cukup kuat untuk menahan tekanan secara aman pada setiap faktor keamanan. Tidaklah ekonomis membuat beton lebih kuat dari yang dibutuhkan, tetapi kekuatan minimum harus dapat terpenuhi serta memiliki kualitas mutu beton standar SNI.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mutu beton dari produk Paving Block dan Batako :

1)  Semen
Mutu  semen  merupakan  faktor  penting  yang  mempengaruhi kebutuhan  dasar  beton. Semen haruslah baru dan tidak bergumpal. Di beberapa daerah di Indonesia, Semen Tiga Roda masih dianggap sebagai semen dengan mutu terbaik yang ada dan sangat baik apabila digunakan sebagai bahan baku untuk beton paving block ataupun batako.

2)  Perbandingan Air – Semen
Perbandingan jumlah  minimum  air  dan  berat  semen,  perlu  diketahui konsistensi dan kemampuan kerja adukan beton yang diinginkan yang disebut perbandingan air – semen. Kekuatan beton menurun dengan menurunnya perbandingan air – semen. Hal ini disebabkan penambahan air setelah penguapan akan meninggalkan kekosongan yang sangat kecil. Semakin banyak kekosongan pada beton, maka akan semakin tidak kuat.

3)  Bahan Baku
Pasir  dan  kerikil  harus  bebas  dari  dedaunan, rumput  dan  benda-benda asing.  Pasir haruslah agak kasar dengan ukuran partikel mulai dari ukuran debu hingga 5 mm.  Kerikil bersih dengan ukuran 26,5 mm, 19 mm atau 9,2 mm dapat digunakan untuk beton. Ukuran kerikil 26,5 mm dapat digunakan untuk bagian yang tebal seperti pondasi, slop dan lantai untuk industri yang lebih dari 120 mm.  Kerikil 19 mm dapat digunakan untuk lantai, jalan setapak, jalan raya. Kerikil 13,2 mm atau 9,5 mm dapat digunakan untuk bagian beton yang tipis, seperti slop tipis, beton pra cetak dengan ketebalan mulai dari 40 mm –50 mm.

4)  Kehalusan Kerikil halus
Kekuatan beton akan menurun dengan semakin halusnya kerikil halus. Hal ini disebabkan kerikil halus membutuhkan lebih banyak semen yang digunakan yang mempengaruhi keseluruhan adukan.

5) Mesin Cetak produksi
Khusus untuk produk Paving Block, peralatan mesin cetak produksi juga dapat menentukan kekuatan beton yang dihasilkan. Semua bergantung pada kemampuan mesin tersebut memberikan tekanan pada proses pencetakan paving block. Pada umumnya di Indonesia terdapat 3 jenis Paving Block bila dibedakan dari alat dan proses produksinya, yaitu Paving Block Press Tangan, Paving Block Press Mesin Vibrasi dan Paving Block Press mesin Hidrolik. ( baca artikel: Jenis-jenis Paving Block Standar SNI )

CARA MEMBUAT BATAKO

Posted by NASIKUN 19.14, under | 1 comment

Beton saat ini sangat umum dan telah dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat diproduksi dengan tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan oleh ukuran dan mutunya. Salah satu jenis beton yang cukup familiar dikalangan masyarakat adalah BATAKO. Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat.

Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada produksi bata tanah liat karena tidak harus dibakar.

Batako sendiri memiliki berbagai bentuk, yang dikenal dimasyarakat saat ini adalah batako padat dengan batako berlubang. Bedanya hanya di cetakan saja, dan ingat walaupun batako berlubang volume nya tidak sama dengan batako padat tapi harus memiliki kekuatan setara dengan batako padat.

Bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :
-          Semen
-          Air
-          Kerikil kasar
-          Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)

Peralatan yang diperlukan :
-          Cetakan batako
-          Ayakan pasir
-          Kotak adukan
-          Sendok semen
-          Sekop
-          Cangkul
-          Ember dan ember penyiram
-          Plastik (untuk menjaga kelembaban)

Persiapan :

Siapkan perkakas,peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2 ntuk memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.

Mengaduk Beton
Kali ini akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung tangan plastik. Langkah-langkah mengaduk beton dengan tangan adalah sebagai berikut :
Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan
Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna keduanya tercampur;
Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah;Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata;Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata;
Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.

Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir sungai yang  bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya



Langkah selanjutnya adalah siapkan alat cetakan.
1.      Masukkan adukan beton kedalam ember
2.      Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh lainnya)
3.      Beri oli dibawah cetakan
4.      Tuang adukan beton kedalam cetakan
5.      Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan
6.      Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya” menyentuh lantai pada ke dua sisi
7.      Injak dengan kaki ke atas “kaki” alat tekan cetakan, tekan cetakan, ambil pegangan bagian bawah cetakan, perlahan – lahan  angkat bagian atas cetakan
8.      Letakkan bagian bawah cetakan ke tanah secara perlahan
9.      Keluarkan peralatan tekan dari bagian bawah cetakan; pisahkan ke samping
10.  Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan tempatkan di samping batako yang baru jadi
11.  Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari langsung
12.  Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing selama seminggu
13.  Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan batako berikutnya siap dicetak.

Rabu, 18 April 2012

RAHASIA PAVING KUAT DAN TAHAN LAMA

Posted by NASIKUN 22.15, under | No comments


Paving adalah salah satu material perkerasan atau penutup permukaan tanah yang biasa dipasang di carport atau halaman belakang rumah. Karena harus mampu menahan beban yang ada di atasnya, maka pemasangan paving harus kuat dan rapi. Bila tidak, paving akan mudah terlepas atau permukaannya menjadi tidak rata lantaran sebagian tanah di bagian bawahnya turun atau bergeser. Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan paving, yaitu pengisi celah dan fondasi di sekeliling paving.  

Pasir Pengisi Celah Paving termasuk konstruksi fleksibel. Hubungan antarpaving tidak membutuhkan bahan ikat, melainkan cukup menggunakan pasir. Material seperti ini sering juga disebut dengan istilah unbond material. Lebar celah antarpaving sebaiknya sekitar 2-4 milimeter. Ukuran celah yang terlalu lebar akan menyebabkan pasir pengisi mudah keluar (shucking) dan paving bergeser. Idealnya, pasir yang digunakan untuk mengisi celah antarpaving memiliki butiran pasir yang tajam (lolos ayakan 2,4 milimeter), kadar air maksimal sekitar 5 persen, dan kadar lumpur maksimal 10 persen. Hal ini bertujuan agar air yang mengalir di atasnya bisa meresap ke dalam tanah. Usahakan pasir ini hanya mengisi 1/2 dari ketebalan paving. Jangan sampai pasir mengisi hingga ke dasar tanah. Rongga sisanya diisi oleh pasir yang digunakan sebagai alas peletakan paving (lihat gambar: ketinggian pasir). Pasir yang digunakan sebagai alas peletakan memiliki persyaratan yang hampir sama dengan pasir untuk pengisi celah. Hanya saja, butiran pasirnya maksimal lolos ayakan 9,6 milimeter.  

Bingkai sebagai fondasi Di samping rekatan pada sambungan paving, kekuatan paving juga dipengaruhi kondisi tanah sebagai alas peletakannya. Perubahan dan pergerakan struktur tanah bisa menyebabkan paving bergeser sehingga permukaan paving tidak rata satu dengan yang lain. Dalam fungsinya, paving harus mampu menahan gaya horizontal dan gaya vertikal; keduanya disalurkan langsung ke dalam tanah. Gaya vertikal biasanya terjadi berkaitan dengan naik turunnya paving setelah dipasang. Salah satunya disebabkan tanah bagian bawah mengalami penurunan atau pergeseran. Idealnya, lapisan permukaan tanah harus keras dan padat supaya paving mampu menahan beban sehingga tidak melendut ke bawah. Hanya saja, bila fungsi perkerasan ini untuk jalan setapak di taman, paving bisa langsung diletakkan pada tanah yang tidak terlalu padat asalkan permukaannya rata. Sedangkan gaya horizontal disebabkan karena adanya tekanan dari atas yang dapat mendorong paving bergeser. Untuk menahan gaya horizontal, paving-paving ini perlu diberi pondasi sebagai “bingkai” sehingga seolah-olah bagian sisi terluar paving dikelilingi oleh pondasi ini. Permukaan pondasi ini rata dengan permukaan paving. Dengan adanya fondasi yang mengelilingi ini, paving dapat ditahan secara horizontal bila ada desakan dari atas atau samping kiri/kanan. Fondasi bingkai ini dapat dibuat dari beton pracetak atau dari pasangan bata yang diplester. Nah, dengan memerhatikan dua hal tersebut diharapkan paving dapat terpasang rapi dan kuat.